Hampir semua toko di Indonesia menjual produk-produk cina dengan harga murah. Pernahkah kita bertanya, mengapa bisa begitu? Secara umum, beberapa alasannya adalah sebagai berikut :
1. Biaya tenaga kerja (SDM) yang murah (sumber daya manusia melimpah) dan produktivitas buruhnya tinggi
2. Pajak yang tidak terlalu besar (atau malah tidak bayar pajak karena black market).
3. Sebagian besar komponen produknya merupakan komponen bekas (daur ulang). Go green gan….!
4. Jumlah produksinya yang tinggi (produsen skala besar) dan faktor pasar dalam negerinya yang melimpah.
5. Mempunyai jaringan perdagangan yang kuat dan terpadu di seluruh dunia. Chinese is everywhere…XP
6. REVERSE ENGINEERING. Cost/biaya terbesar pada pembuatan produk, adalah pada tahap "Pengembangan/Research and Development". Selain memakan biaya besar, juga memakan waktu yang lama. Para pengusaha Cina melihat hal ini dapat dihilangkan dengan menggunakan sistem "Reverse Engineering".
Reverse Engineering, merupakan suatu kegiatan membuat kembali produk yang sudah ada dengan menggunakan part, material, serta cara pembuatan yang sama seperti produk aslinya. Dengan kata lain meniru.
Reverse Engineering ada dua (2) jenis, yaitu :
• Meniru material, bentuk sesuai dengan aslinya
• Meniru material, bentuk tetapi dilakukan modifikasi
Dalam modifikasi, peranan seorang designer dengan software CAD-nya berperan sangat fital. Software CAD akan dapat membantu perancang untuk mengubah bentuk dasar dari rancangan yang akan ditiru. Harus kita ingat sebenarnya kegiatan meniru bukanlah sesuatu yang memalukan. Itu merupakan sebuah proses belajar tanpa henti tujuannya adalah untuk menciptakan/menghasilkan sebuah produk yang memiiki harga semurah mungkin dan memiliki fungsi banyak mungkin (satu jenis produk multifungsi tanpa meninggalkan fungsi utamanya. Contoh : mobile phone ada tv, radio, kamera foto n video padahal fungsi utamanya buat nelpon n sms).
Pingin komplit : ikut kuliah Value Engineering
7. "PALUGADA" : apa lu minta, gua ada. Hampir semua jenis produk ada, plus variasi harganya. Kualitas produk tergantung duit. Duit banyak, cina mampu buat produk kualitas bagus. Duit dikit, cina juga bisa buat produk walau kualitas amburadul gan…… !
8. memaksimalkan peran UKM (Usaha Kecil Menengah)
9. infrastuktur mendukung
10. industri komponennya mendukung. (mungkin maksudnya sub kontrak/ out sourcing kali ya…, hmmm???)
“Namun konsumen harus hati-hati karena produk cina itu belum tentu bagus, karena pada produknya ada faktor efisiensi yang mempengaruhi usia produk dan daya tahan terutama barang elektronik. Ada baiknya konsumen cermat memperhatikan produk China, layanan after sales service juga layak menjadi pertimbangan. Berhati-hatilah juga dengan produk yang dikonsumsi manusia seperti makanan, minuman, obat-obatan, penulis lihat beritanya cukup ngeri”
Diambil dari : berbagai sumber
Tidak setuju dengan tulisan ini atau pingin nambahin tulisan ini, sah-sah saja, comment saja posting ini ato via “CHAT SEMAU KAMU”.
2 komentar:
wakakakak, saya suka point 7 gan. Emang bener bgd tuh, udah seharusnya yang namanya jualan MURMER dan serba ada. Jgn bisanya ngelayanin yg pny duit doang.
tp saya bingung, knp sih tetep aja produk cino rusaknya cepet bgd, pdhl lumayan gan buat dikantong.
Faktor efisiensi gan! Banyak yang diminimalisir kualitas partnya maupun kualitas prosesnya.
Posting Komentar