Yang penting kita ikhlas dulu gan! Coba agan nonton dah, film Bollywood "3 idiots". Nie film punya filosofi cukup tinggi tentang nilai dari seorang manusia khususnya mahasiswa.
Kira-kira kesimpulan filmnya seperti ini : Buatlah diri Anda bernilai, maka rezeki, penghargaan, prestasi akan datang sendiri. (penulis juga cukup susah menjalani ini, itupun baru mulai habis nonton film itu. Terinspirasi cuy....XP)
Kalau tidak suka nonton, penulis punya cerita : Dalam suatu perjalanan wisata Bali, guidenya bercerita cukup menarik. Kira-kira seperti ini : "Orang Bali mampu melihat sesuatu yang sederhana menjadi karya yang eksotis" Tour Guide memberi contoh : "Ketika orang Bali melihat lidi orang Bali berpikir, jika dijadikan sapu murah harganya, jika dijadikan kerajinan harganya meningkat lebih dari 100%". Wisatawan senang, pengrajin juga senang. Makanya orang Bali kebanyakan seniman.
Tetapi bukan berarti kalau berkarya hanya milik seniman. Penulis contohkan : Dosen membuat buku (berkarya), Arsitek mendesain bangunan anti gempa(berkarya), Insinyur membuat jembatan anti bom(berkarya). Selama sesuatu itu dapat bermanfaat dan dapat dinikmati bagi orang lain, itulah berkarya.
Apakah seniman Bali, dosen, arsitek, insinyur dibuang. Tidak juga.
Dan lagi-lagi karya itu mendekatkan pada ide-ide yang mengarah pada "INSPIRASI"
2 komentar:
tp dinegri ini org yg berkarya malah dibuang gan, gmn tuh???
Yang penting kita ikhlas dulu gan!
Coba agan nonton dah, film Bollywood "3 idiots". Nie film punya filosofi cukup tinggi tentang nilai dari seorang manusia khususnya mahasiswa.
Kira-kira kesimpulan filmnya seperti ini :
Buatlah diri Anda bernilai, maka rezeki, penghargaan, prestasi akan datang sendiri.
(penulis juga cukup susah menjalani ini, itupun baru mulai habis nonton film itu. Terinspirasi cuy....XP)
Kalau tidak suka nonton, penulis punya cerita :
Dalam suatu perjalanan wisata Bali, guidenya bercerita cukup menarik. Kira-kira seperti ini :
"Orang Bali mampu melihat sesuatu yang sederhana menjadi karya yang eksotis"
Tour Guide memberi contoh :
"Ketika orang Bali melihat lidi orang Bali berpikir, jika dijadikan sapu murah harganya, jika dijadikan kerajinan harganya meningkat lebih dari 100%". Wisatawan senang, pengrajin juga senang. Makanya orang Bali kebanyakan seniman.
Tetapi bukan berarti kalau berkarya hanya milik seniman. Penulis contohkan : Dosen membuat buku (berkarya), Arsitek mendesain bangunan anti gempa(berkarya), Insinyur membuat jembatan anti bom(berkarya). Selama sesuatu itu dapat bermanfaat dan dapat dinikmati bagi orang lain, itulah berkarya.
Apakah seniman Bali, dosen, arsitek, insinyur dibuang. Tidak juga.
Dan lagi-lagi karya itu mendekatkan pada ide-ide yang mengarah pada "INSPIRASI"
Posting Komentar