Berpikir, menulis dan berkarya bagi Bangsa dan Negara
Menjadi pemuda harapan Bangsa dan Negara, pinginnya sih gitu :)

Jumat, 19 November 2010

Hormat Bendera Merah Putih divonis Syirik

Pernah saya menonton TV, dan ada wawancara disitu. Seperti biasa dalam wawancara tersebut, terjadi diskusi ringan. Tiba-tiba si narasumber ini menambahkan beberapa bait kalimat pada jawabannya. Dan sebenarnya tambahan bait kalimat itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan oleh si penyiar.

Sebenarnya menurut om vampire lucu juga nie orang. Simak dah :
"Sampai kapanpun saya tidak akan hormat pada bendera Merah Putih. Karena bendera itu benda dan saya tidak tunduk pada benda. Karena tunduk pada benda itu syirik" (Maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, untuk sekedar info saja, si narasumber seorang muslim).

Om vampire akan sedikit menanggapi hal ini. Kita sebaiknya membedakan antara bersujud dengan hormat. Bersujud : menyembah Tuhan dengan tata cara tertentu sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diyakini. Hormat : cara seseorang untuk menghargai sesuatu/sesama manusia.

Baiklah om vampire beri sedikit contoh :
Misalnya Anda malah solat di lapangan ketika upacara bendera itu jelas salah. Atau ketika Anda solat di masjid Anda malah hormat itu juga salah.

Masih bingung baiklah kita coba lagi agar perbedaan itu tampak sedikit jelas.
Ketika Anda hormat kepada bendera Merah Putih sebenarnya Anda tidak sedang bersujud(menyembah bendera)karena Anda tidak sedang sholat. Sebenarnya Anda sedang menghargai sesuatu. Mengapa kok bendera? Lha bagaimana cara Anda menghargai Negara Anda? Anda pasti bingung caranya. Tiba-tiba timbul inspirasi, ooooh Negara itu tanah yang kita injak ini lho (bumi Nusantara), Ealah malah gak mungkin kan Anda hormat melihat tanah. Lagipula NKRI itu tidak hanya tanahnya saja tetapi termasuk isinya yaitu manusia itu sendiri. Bendera Merah Putih itu sebenarnya hanyalah sebuah simbol Negara untuk memudahkan kita menghargai NKRI yang kita cintai ini. Karena bendera maka cara kita adalah dengan memberi hormat.

Itu akan berbeda jika diterapkan kepada seorang Kyai misalnya. Untuk menghargai Kyai maka si murid melakukan salam/salim cium tangan kepada Kyai.

Maksud saya baik itu salim atau hormat adalah sekedar cara saja untuk menghargai sesuatu/orang dan menurut saya sangat berbeda dengan sujudan/ibadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar