Berpikir, menulis dan berkarya bagi Bangsa dan Negara
Menjadi pemuda harapan Bangsa dan Negara, pinginnya sih gitu :)

Rabu, 17 November 2010

Pembatasan Aplikasi Metode Motion Time Study

Aktivitas pengukuran kerja dengan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufacturing yang memiliki karakteristik kerja yang berulang – ulang, terspesifikasi jelas, dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun demikian aktivitas ini bisa pula diaplikasikan untuk pekerjaan – pekerjaan non manufacturing seperti yang biasa dijumpai dalam aktivitas kantor gudang atau jasa pelayanan lainnya asalkan kriteria – kriteria dibawah ini terpenuhi :
a. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform.
b. Isi/macam pekerjaan itu harus homogen.
c. Hasil kerja (output) harus dapat dihitung secara nyata (kuantitatif) baik secara keseluruhan ataupun untuk tiap – tiap elemen kerja yang berlangsung.
d. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya.
(Wignjosoebroto, 1995:178)

Umumnya dalam pelaksanakan pengukuran kerja dilakukan terlebih dahulu yaitu membagi operasi-operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mengukur masing-masing elemen kerja tersebut. Ada tiga aturan dalam membagi suatu operasi kerja menjadi elemen-elemen kerja, yaitu sebagai berikut :
1. Elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin tapi masih dapat diukur waktunya dengan teliti
2. Handling time seperti Loading dan Unloading harus dipisahkan dari machining time. Handling ini biasanya merupakan pekerjaan yang dilaksanakan secara manual oleh operator dan aktivitas kerja mutlak berkonsentrasi di sini karena nantinya akan bersangkut paut dengan masalah performance rating.
3. Elemen-elemen yang konstan harus dipisahkan dengan elemen-elemen yang variable. Elemen kerja yang konstan disini adalah elemen kerja yang bebas dari pengaruh ukuran , berat, panjang, ataupun bentuk dari benda kerja yang dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar