Seandainya anggota DPR itu pandai, pasti tidak akan studi banding ke luar negri.
Hmmm,pastilah anggota DPR itu bodoh. Kenapa tidak menimba ilmu ketika belum menjabat, kan bisa studi banding dulu sebelum menjabat, jangan tiba-tiba kepingin pinter trus belajar ke negri orang. Cih alasan saja tuh pasti, makanya anggota DPR yang terhormat , sekolah yang pinter, pake internet juga bisa dapet ilmu gak hanya dari satu Negara tetapi dari seluruh dunia.
Seandainya anggota DPR itu rajin, pasti tidak bolos waktu sidang.
Hmmm, pastilah anggota DPR itu malas. Digaji dan dapat fasilitas nyaman kok bermalas-malasan, apa sih maunya. Kalo mau bermalas-malasan mending mati aja. Kan tenang tuh.
Seandainya anggota DPR itu gak kelayapan tiap malam, pasti tidak tidur waktu sidang.
Hmmm, pastilah anggota DPR itu sering kelayapan tiap malam. Sebagian sibuk rapat, mengusahakan mana yang sebaiknya dijatuhkan, mana yang akan dimusuhi secara politik, membuat rencana-rencana yang keji, merencanakan fitnah sana dan situ, rencana adu domba, rencana kudeta. Kapan sih politikus itu akur, tikus-tikus aja pada akur.
Sebagian lagi menikmati kehidupan malam. Mencoba menikmati semua hiburan malam. Para wanita melingkupi sebagai pemuas nafsu. Judi jadi aktivitas pelengkap. Biar dikira orang yang asik, uang dihabiskan untuk minum minuman berakohol yang berkelas dengan harga mahal, padahal dulu cuma minum air putih buatan emaknya.
Sebagian lagi mencari lahan basah duit, mencoba membuat uang tambahan dengan pertemuan-pertemuan khusus yang menghasilkan uang pelicin.
Seandainya anggota DPR itu bijaksana, pasti tidak akan menguras anggaran untuk hal yang tidak perlu.
Hmmm, pastilah anggota DPR itu tidak bijaksana. Proyek-proyek yang tidak perlu tetap dilakukan, untuk cari komisi bagi setiap komisi DPR. Buat kolam renang padahal juga gak bisa renang, apakah semua suruh telanjang di gedung DPR, kalo mau mesum carilah tempat lain. Apa di Jakarta kekurangan tempat mesum, tidak juga kan.
Seandainya anggota DPR itu mempunyai moral dan etika yang baik, pasti tidak akan menyakiti hati insan lain.
Hmmm, pastilah anggota DPR itu tidak mempunyai moral dan etika yang baik. Banyak anggota DPR itu menghina, menghujat, mencaci-maki anggota DPR yang lain. Bahkan saling tuduh dan hujat antar lembaga-lembaga negara yang lain juga terjadi. Hal itu masih bisa diterima karena mereka sama-sama tahu bahwa poltik itu kotor. Tetapi berucap dan berbuat yang sampai menyakiti hati rakyat itu tidak bisa diterima. Bahkan ada isu yang mengatakan ada anggota DPR yang menyakiti hati rakyat yang sedang tertimpa musibah. GO TO HELL.
Mau melakukan hal apapun sebenarnya juga gak masalah bagi kami, tetapi menjadi masalah jika berucap dan berbuat yang menyakiti hati rakyat karena DPR itu singkatan Dewan Perwakilan Rakyat, dan juga akan menjadi masalah yang makin bertumpuk jika anggota DPR melakukan sesuatu dengan menggunakan uang rakyat baik itu secara sembunyi-sembunyi (korupsi) maupun terang-terangan (dianggarkan).
Kalo mau seneng-seneng jangan pake uang rakyat ngapa. Kalo mau seneng-seneng pake uang sendiri, jangan pelit-pelit gitu, kan harta dan tahta gak dibawa mati. Makannya biar duit gaji dan tunjangan para anggota DPR itu awet, jangan memanjakan diri sendiri terlalu berlebihan, jangan memanjakan istri terlalu berlebihan apalagi memanjakan terlalu berlebihan istri muda (kalo poligami) dan/atau simpanan (kalo selingkuh). Jangan pula memanjakan anak terlalu berlebihan apalagi memanjakan terlalu berlebihan anak hasil nikah siri dan/atau anak hasil hubungan gelap (selingkuh). Biasa aja gitu loh.
NB : tulisan ini ditujukan khususnya anggota DPR pusat dan DPR daerah, dan ditujukan umumnya kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Bagi rakyat jelata : diperbolehkan untuk nambahin berandai-andainya. wakakakak ...XP
3 komentar:
setuju banget.......
hidup gayus.........gkgkgkgkgk
koruptor gak ada matinya d negeri ini
PANCA KORUPTOR
1. Percaya kepada koruptor yang maha kaya
2. Kemanusiaan yang dimanipulasi dan tidak beradab
3. Persatuan koruptor indonesia
4. Kerakyaan yang dipimpin oleh uang kemunafikan dalam pemerintahan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh para koruptor
rukun korup
1. percaya kepada presiden korup
2. percaya kepada mentri korup
3. percaya kepada TNI korup
4. percaya kepada POLRI korup
5. percaya kepada DPR korup
6. percaya kepada para pejabat pusat dan daerah yg korup
Posting Komentar